Modernisasi Sebagai Pergeseran Akhlak Dan Identitas Manusia Modren

Penulis

  • Muhammad Danil STAIN Mandailing Natal
  • Amri Effendi UIN Mahmud Yunus Batusangkar
  • Jamalludin Mak'ruf UIN Mahmud Yunus Batusangkar
  • Syukri Iska UIN Mahmud Yunus Batusangkar

DOI:

https://doi.org/10.52496/bayaniV.4I.2pp145-165

Kata Kunci:

akhlak, modernisasi, Identitas Manusia

Abstrak

Akhlak dalam kontek modernisasi sudah sangat jarang menjadi pembahasan, karena kesibukan terhadap kemajuan teknologi sehingga manusia merasa tidak butuh lagi bagaimana berhubunggan dengan sesamanya bahkan sampai hubungan dengan tuhan. Seharusnya semakin modren zaman, makin sadar manusia pentingnya akhlak. Karena semua itu bisa mereka temui dengan kekritisannya terhadap dasar segala sesuatu, tapi justru itu yang hilang. Padahal kalau kita cermati akhlak adalah hal yang urgen dalam dalam modernisasi, karena selain sebagai pembentuk ikatan saudara yang telah tercerabut oleh kemajuan teknologi. Akhlak juga sebagai penjawab atas kehampaan dan kegersangan hati manusia sekarang ini. Penelitian ini mengungkapkan Masyarakat heterogen merupakan ranah akhlak yang bernilai tinggi, karena manusia tidak lagi berkumpul dari satu komonitas atau ras saja. Modernisasi juga ditandai dengan mobilitas masyarakat yang tinggi seharusnya menjadi alat penyebaran akhlak dalam kehidupanan manusia yang terus mencari tempat yang baru untuk ditinggali. Individualis merupakan corak tersendiri dari kelemahan masyarakan modernis karena pertahan manusia terbaik dalam bersaing dengan teknologi yang serbah canggih adalah koloni yang kuat.

Biografi Penulis

Muhammad Danil, STAIN Mandailing Natal

STAIN Mandailing Natal

Amri Effendi, UIN Mahmud Yunus Batusangkar

UIN Mahmud Yunus Batusangkar

Jamalludin Mak'ruf, UIN Mahmud Yunus Batusangkar

UIN Mahmud Yunus Batusangkar

Syukri Iska, UIN Mahmud Yunus Batusangkar

UIN Mahmud Yunus Batusangkar

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-12-31

Cara Mengutip

Danil, M., Effendi, A. ., Mak’ruf, J. ., & Iska, S. . (2024). Modernisasi Sebagai Pergeseran Akhlak Dan Identitas Manusia Modren. Bayani, 4(2), 145–165. https://doi.org/10.52496/bayaniV.4I.2pp145-165