Pembentukan Masyarakat Islam Sunda Versi KH. Ahmad Sanusi
DOI:
https://doi.org/10.52496/bayaniV.3I.1pp31-38Kata Kunci:
Ahmad Sanusi, Masyarakat Islam Sunda, Tasjijjatoel MoesliminAbstrak
Sekitar tahun 1935 KH. Ahmad Sanusi menerbitkan sebuah kitab tafsir yaitu Tasjijjatoel Moeslimin. Hal itu merupakan salah satu usaha Ahmad Sanusi dalam menjalankan misi dakwahnya agar sampai kepada masyarakat dengan menyajikan terjemah al-Qur’an ke dalam bahasa Sunda sesuai dengan bahasa yang dikuasai oleh pembaca pada waktu itu yaitu bahasa Sunda. Disamping itu KH. Ahmad Sanusi merupakan sosok tokoh tokoh yang unik pada zamannya, terlebih dengan berbagai karya kitab tafsirnya, maka KHAS adalah sosok ulama besar dan termasuk muffassir pertama yang menafsirkan al-Qur’an dalam Bahasa sunda yaitu sekitar tahun 1930-an. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk meneliti konsep pembentukan masyarakat Islam dalam tafsir Tasjijjatoel Moeslimin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang difokuskan pada studi kepustakaan, baik itu data primer ataupun sekunder. Hasil dari penelitiannya bahwa tafsir ini menggunakan metode tahlili dan ijmali. Manhaj tafsirnya bi al-ra’yi, coraknya fiqih, tasawuf dan ‘ilmu. Tafsir ini sangat berpengaruh terhadap masyarakat Islam, khususnya di tanah Sunda. Diantaranya membentuk masyarakat yang bertaqwa, membentuk masyarakat yang lebih bersyukur, membentuk masyarakat yang sufistik, membentuk masyarakat yang faham sifat-sifat orang munafik, membentuk masyarakat faham terhadap fiqih dan membentuk masyarakat yang bertauhid kuat.