PENGELOLAAN KESAN VIRTUAL DALAM BLENDED LEARNING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG (KAJIAN DRAMATURGI PADA DOSEN)
DOI:
https://doi.org/10.52496/rasi.v2i2.67Kata Kunci:
dramaturgi, pengelolaan kesan, blended learningAbstrak
Pada era digital 4.0 tidak hanya generasi z yang terlahir fasih menggunakan teknologi namun seluruh kepentingan akademisi baik itu penyelenggara pendidikan tinggi, staff, tenaga pendidik serta mahasiswa pun harus fasih menggunakan teknologi.
Di era disrupsi inovasi, perguruan tinggi ditargetkan untuk melakukan pembelajaran sesuai dengan perkembangan teknologi dan selalu meningkatkan kualifikasi dan kemampuan dosennya agar dapat bersaing dengan bangsa lain. Proses pembelajaran secara daring (e-learning) telah dilakukan di berbagai perguruan tinggi Indonesia dan kedepannya akan jauh lebih banyak perguruan tinggi yang mengadopsi sistem ini (Ristekdikti, 2019).
Blended learning sebagai pendekatan pembelajaran yang fleksibel yang mengkombinasikan aktivitas tatap muka dengan praktik pembelajaran secara daring yang memungkinkan mahasiswa untuk saling bertukar umpan balik, respon bersama serta individu dalam empat area yang spesifik yaitu umpan balik pembelajar, strategi pembelajar, alternatif penilaian baik secara langsung maupun tidak langsung (Badawi, 2009).
Pada praktiknya proses belajar mengajar dalam ruang riil tenaga pendidik berusaha menampilkan kesan terbaik ke mahasiswa. Begitu juga dengan praktik pada ruang virtual. Adanya pengelolaan kesan komunikasi antarpribadi melalui riil dan virtual tentunya memiliki perbedaan yang dapat dilihat melalui interaksi sosial kedua model pembelajaran tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana pengelolaan kesan tenaga pendidik saat di ruang virtual dan riil melalui interaksi yang terjadi. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan dramaturgi Erfing Govman.
Hasilnya adalah ruang riil tidak sama dengan ruang virtual. Pada ruang virtual memiliki kedekatan emosional dengan kerabat dekat sehingga